Hadis Nabi

  • Ulama Pewaris Nabi

    Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda

  • إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

    “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani)

    Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda

  • إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ، وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

    “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)

Pesan Umar Abdul Aziz

"Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika kau tidak mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka." (Umar bin Abdul Aziz)

Biografi Abu Abdallah Muhammad Al-Idrisi

16:08



Al Idrisi, salah satu "famous people" favorit saya. Beliau adalah seorang geograf, kartograf, avonturir dan cendekiawan sejati. Al Idrisi dikenal baik di dunia barat sbagai seorang geograf, yang membuat globe/ bola dunia dari perak seberat 400 kg untuk Raja Roger II dari Sisilia. Beberapa cendekiawan memandangnya sebagai geograf dan kartograf besar pada abad pertengahan. Dia juga memberikan kontribusi nyata pada pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash-Sharif dilahirkan pada tahun 1099 di Ceuta, Spanyol. Dia juga dikenal dengan nama pendeknya Al Sharif Al Idrisi Al Qurtubi.
Al Idrisi belajar di Cordoba. Seperti geograf muslim pada umumnya, dia berpetualang di banyak tempat, termasuk Eropa, untuk mengumpulkan data geografis. Geograf muslim pada masanya telah dapat membuat pengukuran-pengukuran yang akurat dari permukaan bumi dan beberapa peta-peta belahan dunia yang kini digunakan. Al Idrisi menggabungkan pengetahuan yang sudah ada ini pada penemuan-penemuannya. Hal tersebut digunakan untuk pengetahuan komprehensif dari semua bagian-bagian dunia yang dikenal, dia menjadi terkenal dan mulai mendapatkan perhatian navigator-navigator laut eropa dan perencana militer.

Kepopuleran dan kemampuan Al Idrisi akhirnya membawa pada perhatian Roger II, Norman raja Sisilia, yang mengundangnya untuk memproduksi dan memutakhirkan peta dunia. Hal ini dapat diartikan bahwa Sisilia pernah dibawah pemerintahan muslim sebelum Raja Roger, dimana muslim bekerja bebas untuk perhubungan ke Eropa melalui Latin barat. Al Idrisi membuat bola perak yang beratnya diperkirakan 400 kg dan padanya tergambar dengan tepat tujuh kontinen dengan rute perdagangan, danau, dan sungai, kota-kota besar, dan dataran dan pegunungan-pengunungan. Dia juga menambahkan beberapa informasi seperti jarak, panjang, dan ketinggian dengan tepat. Globenya diikuti dengan bukunya Al-Kitab al Rujari (Buku Roger). Dia juga membuat gambaran dari dunia yang dikenal dalam sebuah piringan.
Buku Al Idrisi “Nuzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq” adalah sebuah ensiklopedi geografi yang berisi peta-peta detil dan informasi negara-negara Eropa, Africa dan Asia. Kemudian, dia menambahkan ensiklopedi yang lebih komprehensif, berjudul “Rawd-Unnas wa-Nuzhat al-Nafs” (Kenikmatan Seseorang dan Kesenangan Jiwa). Pengetahuan Al Idrisi tentang Negro diatas Timbuktu, Sudan, dan hulu sungai Nil merupakan kehebatan dari akurasinya.
Al Idrisi juga membuat sumbangan besar pada ilmu pengobatan tumbuh-tumbuhan dan menulis beberapa buku. Yang paling terkenal diantaranya adalah berjudul “Kitab al-Jami-li-Sifat Ashtat al-Nabatat”. Dia mengulas dan menggabungkan semua literatur dari topik botani dengan penekanan pada pengobatan tumbuh-tumbuhan. Dia mengelompokkan nama-nama obat-obatan dalam beberapa bahasa termasuk Berber, Syriac, Persia, Hindi, Yunani dan Latin. Idrisi juga menulis zoology dan fauna. Al Idrisi meninggal sekitar tahun 1166.

Al Idrisi menjadi terkenal di Eropa lebih dari geograf-geograf muslim lainnya karena navigator-navigator dan kapal-kapal dari laut utara, Atlantik dan Mediterania terutama Sisilia, yang berada di pertengahan Mediteran. Beberapa bukunya diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan buku-buku geografinya terkenal untuk beberapa masa. Terjemahan dari salah satu buku-bukunya dipublikasikan pada tahun 1619 di Roma. Terjemahan ini merupakan edisi rangkuman dan penerjemah tidak memberikan penghargaan kepada Al Idrisi. Hal ini menarik, karenanya Eropa membutuhkan beberapa masa untuk mengetahui kegunaan dari Globe dan peta dunianya. Bahkan menurut beberapa sumber Christoper Columbus menggunakan peta yang aslinya diambil dari hasil karya Al Idrisi.

You Might Also Like

0 comments

Kalam Murabbi

Ilmu, kemahiran dan segala pemberian yang datang dari ALLAH tidak hadir secara percuma, Ia datang dengan tanggungjawab. Ilmu yang diberikan oleh ALLAH itu menuntut kepada kita untuk diamalkan.

Almarhum Tuan Guru Dato` Bentara Setia Haji Nik Abdul Aziz b Haji Nik Mat

Archives

Ulama Pewaris Nabi

Ulama Pewaris Nabi

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe